Dalam dunia pendidikan, guru bukan hanya sekadar pengajar yang menyampaikan materi pelajaran. Di balik papan tulis dan buku pelajaran, guru adalah tokoh penting yang membentuk karakter, membangun rasa ingin tahu, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada generasi muda.
Lalu, seperti apa guru seharusnya?
Sabar dan Penuh Kasih Sayang
Anak-anak di usia sekolah dasar sedang berada dalam fase pertumbuhan yang pesat baik secara fisik, emosi, maupun sosial. Dibutuhkan guru yang mampu memahami dunia anak-anak dengan empati dan kesabaran tinggi. Sekarang pemenuhan kebutuhan belajar murid dalam pembentukan karakter seperti hal yang sangat genting dan perlu diimplementasikan secara lebih serius..
"Guru harus memiliki empati tinggi serta mampu memahami kebutuhan siswa secara individu dan kolektif." (Syah, 2013)
Kreatif dalam Mengajar
Membuat anak-anak antusias belajar adalah seni tersendiri. Guru SD harus pandai menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, penuh permainan, cerita, dan kegiatan yang merangsang imajinasi. Perlu dipahami bahwa usia sekolah dasar masih dalam usia bermain, sehingga kebutuhan belajar yang dikemas dalam suatu aktivitas yang menyenangkan sangat diperlukan."Pendidikan di sekolah dasar harus dirancang sedemikian rupa agar siswa merasa senang, bukan tertekan." (Kunandar, 2011)
Menjadi Teladan Bagi Siswa
Apa yang dilakukan guru seringkali lebih membekas daripada apa yang dikatakannya. Sering kita jumpai bahwa anak-anak lebih mempercayai perkataan gurunya dari pada orangtuanya seperti "Nggak bu, kata bu guru begini" atau "Salah pak, kata bu guru harusnya begini". Maka sangat penting bagi guru untuk menyadari bahwa keteladanan dalam bersikap, berbicara dan menyikapi masalah menjadi pelajaran hidup yang tak ternilai bagi anak-anak."Keteladanan merupakan metode pendidikan karakter yang paling efektif di lingkungan sekolah dasar."
(Sanjaya, 2011)
Membimbing, Bukan Menghakimi
Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Guru ideal bukan yang menghukum kesalahan, melainkan yang membimbing anak memahami, memperbaiki dan belajar dari kesalahan tersebut. Seperti kata pepatah, kita tidak hanya belajar dari yang benar, tapi juga dari yang salah."Anak-anak belajar bukan hanya dari benar-salah, tapi dari cara guru menyikapi kesalahan mereka." (Ali, 2017)
Peka terhadap Kebutuhan Siswa
Setiap anak memiliki gaya belajar, latar belakang, dan kemampuan yang berbeda. Guru yang peka akan mampu menyesuaikan pendekatannya agar semua anak merasa dilihat dan dihargai. Hal ini penting untuk diketahui karena dengan mengetahui apa yang dibutuhkan, maka guru dapat memberikan apa yang diperlukan."Guru profesional mampu menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa." (Mulyasa, 2013)
Bekerja Sama dengan Orang Tua
Pendidikan yang efektif lahir dari kerja sama antara sekolah dan rumah. Guru yang menjalin komunikasi positif dengan orang tua akan lebih mudah memahami dan mendampingi perkembangan siswa. Perlu disadari bersama bahwa pendidikan tidak hanya dalam ruang kelas atau sekolah, tapi pendidikan sejatinya di mulai dari rumah. Pembelajaran di rumah menjadi modal awal bagi guru untuk menguatkan nilai-nilai tersebut. Kondisi yang seirama tentu akan menghasilkan konsistensi dalam pembelajaran sehingga nilai yang diajarkan tertanam erat dalam kehidupan siswa saat ia hidup dimasyarakat."Hubungan guru dan orang tua harus dibangun atas dasar komunikasi dua arah yang saling mendukung." (Sanjaya, 2011)
Menanamkan Nilai Karakter Sejak Dini
Lebih dari sekadar mata pelajaran, pendidikan dasar adalah waktu emas untuk membentuk karakter. Guru adalah penggerak utama dalam membiasakan nilai-nilai seperti jujur, tanggung jawab, dan saling menghargai."Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini agar terbentuk kepribadian yang kuat dan tangguh." (Sanjaya, 2011)
0 Komentar